Selamat Datang di SDN Cipayung 01, Kami Berikan Yang Terbaik Untuk Putra-Putri Indonesia

HARI GURU INDONESIA


Antara Harapan dan Tantangan

Penulis : Saryanto *)

Setiap kali kita memperingati moment-moment tertentu yang sering ditekankan adalah Tentang Evaluasi Diri. Tak terkecuali Hari Guru salah satu hal yang harus kita kerjakan adalah mengevaluasi sejauhmana kinerja Seorang Guru mampu menghasilkan para penerus bangsa yang mampu bersaing di era globalisasi. Sejauh ini Hari Guru merupakan seremonial yang setiap tahun kita peringati, belum terlalu signifikan perubahan cara pandang guru dalam memperingati Hari Guru. Bahwa seharusnya Hari Guru merupakan moment yang baik untuk mengevaluasi diri dan instropeksi diri untuk menghadapi tantangan yang setiap saat menghadang didepan mata. Tidak berarti Tantangan hanya berasal dari faktor internal guru semata, melainkan faktor eksternal juga harus diperhatikan. Oleh karena itu agar terwujudnya kualitas guru yang lebih tanggap dengan perubahan masa depan diperlukan motivasi untuk merubah cara pandang tentang profesi guru di masa depan.

A. Harapan Masyarakat kepada Guru

Guru melalui pendidikan yang notabene ujung tombak kejayaan sebuah negeri mempunyai peran intelektual yang sangat menentukan, sorotan berbagai kalangan kepada guru adalah merupakan harapan agar guru masa kini mempunyai kinerja yang lebih baik dan kembali kepada tujuan awal tujuan seorang pendidik yaitu “Ing Ngarso Sung Tulodho Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani”. Seorang guru memang seharusnya pandai namun tidak boleh mengesampingkan status sosialnya bahwa dia harusnya menjadi seorang teladan, dalam berbagai disiplin ilmu telah dimiliki seorang guru namun keteladanan sangat dibutuhkan dari seorang guru. Banyak hal yang perlu diperhatikan dari seorang guru berkaitan dengan keteladanan, ketika dalam lingkungan sekolah guru melarang anak muridnya merokok namun guru itu dengan seenaknya merokok, ketika guru menghukum muridnya karena telat masuk sekolah namun guru malah seenaknya berangkat siang. Itu merupakan contoh kecil permasalahan keteladanan yang jarang diperhatikan oleh seorang guru.

Menjadi guru ideal memang suatu hal yang tidak mudah namun akan lebih baik jika setiap hak dan kewajiban dapat terpenuhi, apa yang menjadi tanggung jawab juga terlaksana. Karena banyak harapan yang diinginkan masyarakat kepada seorang guru karena titik awal perjuangan dalam pemenuhan hidup adalah pendidikan, berbagai macam sendi kehidupan akan berjalan dengan baik jika pelaksana kehidupan menguasai berbagai strategi menjalani hidup. Strategi menjalani hidup hanya akan diperoleh jika seseorang memperoleh ilmu, karena kehidupan akan maju bukan malah mundur.

Di era globalisasi ini banyak harapan yang diinginkan masyarakat kepada guru yang sangat umum yaitu “Mendidik Agar Pintar” walau diakui masih banyak persepsi yang berbeda di masyarakat bahwa pinter adalah seorang anak mendapat nilai 9 pada mata pelajaran Matematika atau nilai 8 pada pelajaran IPA, bahwa penilaian seperti itu tidak sepenuhnya salah melainkan harus kita luruskan. Nilai merupakan salah satu faktor saja untuk mengetahui sejauhmana seorang siswa menguasai ilmu bukan berarti sepenuhnya itu pintar.

Sesungguhnya orang tua menitipkan pendidikan putra-putri mereka kepada seorang guru adalah suatu kewajaran karena dengan begitu banyak hal yang dapat orang tua lakukan dengan menitipkan tersebut. Bisa jadi pertimbangan dibawah ini merupakan beberapa alas an mengapa orang tua menitipkan pendidikan putra-putrinya kepada guru :

1. Secara formal legal merupakan tuntutan pemerintah

2. Tidak ada waktu untuk mendidik

3. Tidak bisa mendidik seperti halnya guru

4. Tidak menguasai ilmu

5. Karena sibuk bekerja

Dari beberapa contoh diatas memang tidak terdapat hal yang aneh dan umum terjadi dimasyarakat, hingga sering terjadi bahwa semua harapan orang tua harus dipenuhi oleh seorang guru.

B. Harapan Pemerintah kepada Guru

Keprofesionalan seorang gurupun sering dipertanyakan, guru secara kualifikasi pendidikan maupun kualitas mendidik juga masih banyak dipertanyakan banyak guru yang mengajar belum sesuai bidangnya atau bahkan tidak sesuai dengan bidangnya. Masih ada guru yang tidak menguasai bidang garapnya dengan kata lain seorang guru belum memahami administrasi kependidikan sebagai contoh guru sebelum mengajar harus mempersiapkan Program, Silabus, RPP dan kelengkapan penggunaan alat peraga, hal tersebut masih banyak dilupakan seorang guru, entah lupa atau memang tidak dikerjakan.

Bertindak professional adalah harapan yang sering dilontarkan kepada guru untuk itu pemerintah menggulirkan berbagai program dan pelatihan agar seorang guru mampu berlaku dan bertindak secara professional seorang guru. Kewajiban guru menjadikan dirinya menjadi seorang profesionalisme adalah wajib dan tidak terkecuali. Untuk itu setiap permasalahan yang muncul dari guru pemerintahpun berkewajiban memberikan solusi yang menguntungkan bagi guru bukan malah mempersulit guru.

C. Harapan Guru kepada Guru

Menilai kinerja guru ternyata tidak akan pernah habis namun jika penilaian itu dilakukan oleh teman sejawat merupakan sebuah kemakluman yang terjadi. Senasib sepenanggungan adalah jawaban yang nyata dan sering kita dengar. Tentu masih banyak memang kekurangan yang pada akhirnya menjadi harapan kepada sesama guru diantaranya :

1. Teman sejawat merupakan rekan kerja

2. Guru merupakan tugas professional

3. Penghargaan secara professional

4. Memberikan motivasi kerja yang baik

Sebaik-baik rekan kerja adalah yang mampu menghargai hasil kerja rekan kita tersebut, dengan demikian sudah barang tentu orang yang dihargai akan lebih menghargai kepada kita. Memberikan penghargaan tersebut yang terkadang susah dilaksanakan walau hanya dengan mengucapkan “Ini Adalah Hasil Kerja Keras Anda, Semoga Menjadi Pemacu Untuk Berprestasi”. Memang masih banyak kita temui kesenjangan prestasipun dapat menimbulkan sikap iri kepada sejawat, banyak rekan yang dengan mudahnya menjadi Kepala Sekolah dengan masa kerja yang belum terlalu lama dan perpindahan golongan yang belum lama. Menjadikan rekan sejawat sebuah jaringan kerja adalah langkah yang tepat agar terbentuk tim yang mampu bersaing dalam menghadapi tantangan kerja semakin berat.

D. Harapan Guru kepada Pemerintah dan Masyarakat

Diakui atau tidak penghidupan yang layak adalah salah satu keinginan dari setiap manusia, satu dari sekian permasalahan yang kita hadapi adalah masalah ekonomi walau memang bukan satu-satu faktor agar guru dapat bekerja dengan konsen namun faktor ekonomi yang sering dipermasalahan dalam rangka menuntut keprofesionalan seorang guru dalam mengajar.

Pemenuhan 20% kuato biaya pendidikan oleh pemerintah adalah sebuah celah agar guru lebih banyak mendapat perhatian kesejahteraan, dipenuhi atau tidak angaran pendidikan 20% akan menunjukan seberapa besar perhatian pemerintah kepada dunia pendidikan terutama guru. Karena pendidikan yang lebih baik salah satunya ditentukan oleh jumlah anggaran yang bisa dikeluarkan untuk membiayaian kegiatan pendidikan, sebagus apapun keinginan untuk memajukan pendidikan jika tidak diimbangi dengan biaya pendidikan yang memadai akan menghasilkan “pepesan kosong”.

E. Tantangan Guru Masa Sekarang

Menghadapi kemajuan teknologi sekarang ini merupakan tantangan tersendiri selain tantangan yang lain, seorang guru harus mempunyai keahlian di bidang teknologi diantaranya penguasaan komputer dan internet. Penguasaan teknologi tidak terbatas dalam bidang hiburan melainkan bidang teknologi adalah tuntutan yang harus dipenuhi.

Menggali potensi siswa menjadi lebih berguna merupakan kendala yang sering dihadapi oleh seorang guru. Kemampuan guru untuk menguasai teknologi akan tergantung dari kemauan guru berkembang dan mengembangkan kemampuannya, tidak hayal lagi guru yang hanya mengandalkan kemampuannya mengajar tetapi tidak berkeinginan mengembangkan kemampuan dibidang teknologi akan mengakibatkan guru ketinggalan informasi.

Mampu atau tidaknya seorang guru menerima teknologi akan mencerminkan kemampuan berfikir guru tersebut, mengapa ? karena dengan keinginan yang menggebu untuk belajar komputer maka guru akan terlihat bahwa dia ingin maju. Banyak contoh demi suatu kemajuan teknologi seorang guru akan rela meluangkan waktu berjam-jam untuk belajar dengan computer atau internet.

Untuk itu bekal teknologi sangat diperlukan oleh seorang guru demi meningkatkan kualitas mendidiknya. Jadi seorang guru tidak hanya berbekal buku paket saja untuk mengajar melainkan berbagai pengetahuan yang diperoleh lewat teknologi. Seperti apa guru yang menguasai teknologi ? mampukah guru menguasai berbagai teknologi yang berkembang saat ini ? marilah kita nilai guru-guru di sekitar kita !

F. Tantangan Guru Masa Depan

Kerusakan moral adalah masalah yang paling besar dirasakan oleh masyarakat pada umumnya. Setiap kali terjadi permasalahan bidang ekonomi, politik, social, budaya maupun agama yang dipermasalahkan adalah moral manusianya. Untuk itu tantangan terbesar guru di masa yang akan datang adalah Moral Guru yang perlu di perbaiki, dengan perbaikan moral maka seorang guru mampu menjadi tauladan yang baik untuk bekal mendidik siswa-siswi di sekolah. Selain bekal untuk dirinya sendiri hidup dimasyarakat ketauladanan sangat diperlukan untuk memberikan contoh baik kepada siswa-siswi didiknya.

Kemampuan seorang guru mungkin tidak diragukan dalam pendidikan akan tetapi moral seorang guru akan menjadi perhitungan berlipat ganda ketika, untuk itu guru merupakan tolak ukur moral dalam masyarakat adalah pendidikan yang diterima itu seperti apa. Mendidik moral guru adalah suatu hal yang menjadi kewajiban bukan tuntutan karena guru perlu mendapatkan pendidikan moral agar apa yang mereka sampaikan sesuai dengan moral guru yaitu “Ing Ngarso Sung Tulodho Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani” sifat yang mampu menjadi tauladan baik ketika berada di belakang, tengah maupun depan.

Berbekal kemampuan akademis dan pendidikan moral maka seorang guru akan menjadi panutan bagi masyarakat baik dilingkungan tinggalnya, rekan kerjanya, maupun anak didiknya. Guru merupakan harapan masa sekarang dan yang akan dating, banyak hal yang kita harapkan dari seorang guru namun banyak juga yang harus kita berikan kepada guru. Agar harapan itu tidak sekedar angan-angan maka membangun konsistensi antara berbagai elemen masyarakat sangat diperlukan.

*) Penulis adalah Guru Honor di SDN Cipayung 01 Kec. Cibinong Kab. Bogor

Tidak ada komentar: