Seorang guru mempunyai peran yang sangat penting dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, terlebih saat ini guru merupakan pekerjaan profesional yang dihargai sebagai profesional juga, tentu saja pengakuan secara profesional itu harus diimbangi dengan berbagai macam persyaratan diantara kualifikasi pendidikan yang harus sudah Strata 1 alias Sarjana.
Mungkin bermulai dari status itulah sebagai guru lupa bahwa mereka tidak boleh menonjolkan status mereka ketika berhadapan dengan masyarakat atau berhubungan dengan masyarakat sosial. Pendekatan yang baik dalam suatu hubungan adalah mengutamakan sifat dan sikap toleransi dalam pergaulan, perbedaan pendapat dan menghargai argumen orang lain adalah hal yang harus senantiasa kita miliki sebagai guru.
Pekerjaan profesional harus diimbangi dengan sikap dan sifat profesional pula, jangan sampai sentimen status akan mempengaruhi sifat profesional seorang guru. Terlebih sering kita temui seorang guru bersikap tidak terpuji dan bermasalah dengan orang tua murid dikarenakan belum profesionalnya guru tersebut bersikap.
Kewajiban seorang guru adalah tidak sekedar mendidik melainkan memberi perubahan prilaku, yaitu perilaku buruk menjadi baik, perilaku primitif menjadi modern. Untuk itu semua guru (tidak memandang status) mempunyai hak yang sama untuk memperoleh imbalan dan perlakuan yang sama. Demikian pula mengenai kewajiban seorang guru dalam organisasinya mempunyai kewajiban yang sama pula yaitu memberikan pendidikan kepada murid-muridnya agar dapat melakukan perubahan prilaku pada mereka.
Untuk itu bertolak pada permasalahan tersebut terjadilah hubungan sosial antara beberapa komponen diantaranya :
1. Guru dengan siswa-siswi
2. Siswa dengan siswa
3. Guru dengan orang tua murid
4. Guru dengan guru
5. Guru dengan masyarakat
6. Guru dengan pemerintah
dll.
Dari berbagai macam hubungan itulah semua mempunyai perlakuan yang sama dan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Keharmonisan dalam berbagai hubungan tersebut sudah barang tentu akan menghasilkan sebuah organisasi yang ideal dan tangguh serta mapan.
Mungkin bermulai dari status itulah sebagai guru lupa bahwa mereka tidak boleh menonjolkan status mereka ketika berhadapan dengan masyarakat atau berhubungan dengan masyarakat sosial. Pendekatan yang baik dalam suatu hubungan adalah mengutamakan sifat dan sikap toleransi dalam pergaulan, perbedaan pendapat dan menghargai argumen orang lain adalah hal yang harus senantiasa kita miliki sebagai guru.
Pekerjaan profesional harus diimbangi dengan sikap dan sifat profesional pula, jangan sampai sentimen status akan mempengaruhi sifat profesional seorang guru. Terlebih sering kita temui seorang guru bersikap tidak terpuji dan bermasalah dengan orang tua murid dikarenakan belum profesionalnya guru tersebut bersikap.
Kewajiban seorang guru adalah tidak sekedar mendidik melainkan memberi perubahan prilaku, yaitu perilaku buruk menjadi baik, perilaku primitif menjadi modern. Untuk itu semua guru (tidak memandang status) mempunyai hak yang sama untuk memperoleh imbalan dan perlakuan yang sama. Demikian pula mengenai kewajiban seorang guru dalam organisasinya mempunyai kewajiban yang sama pula yaitu memberikan pendidikan kepada murid-muridnya agar dapat melakukan perubahan prilaku pada mereka.
Untuk itu bertolak pada permasalahan tersebut terjadilah hubungan sosial antara beberapa komponen diantaranya :
1. Guru dengan siswa-siswi
2. Siswa dengan siswa
3. Guru dengan orang tua murid
4. Guru dengan guru
5. Guru dengan masyarakat
6. Guru dengan pemerintah
dll.
Dari berbagai macam hubungan itulah semua mempunyai perlakuan yang sama dan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Keharmonisan dalam berbagai hubungan tersebut sudah barang tentu akan menghasilkan sebuah organisasi yang ideal dan tangguh serta mapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar