Selamat Datang di SDN Cipayung 01, Kami Berikan Yang Terbaik Untuk Putra-Putri Indonesia

HARI PAHLAWAN (10 NOPEMBER) BAGI GURU

Sejauhmana kita memahami arti penting hari pahlawan bagi seorang guru ?, maka jawabnya terletak pada kemampuan guru dalam mengaplikasikan semangat kepahlawanan. Sering sekali kita dengar guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Julukan itu yang harus kita pahami bahwa seorang guru bukanlah profesi yang menghasilkan financial melainkan perjuangan tanpa imbalan jasa. Keberadaan hari pahlawan membuat kita semakin tertanam semangat perjuangan tanpa pamrih. Berkaca pada sejarah perjuangan bangsa maka kita harus menanamkan pada diri kita dan anak didik kita agar senantiasa bercermin pada perjuangan pada pahlawan.

Nilai-nilai kepahlawan akan senantiasa tertanam di jiwa jika kita telah menghargai jasa-jasa para pahlawan. Semakin kita tidak menghargai perjuangan pahlawan maka semakin jauh nilai-nilai kepahlawanan itu tertanam pada diri kita. Sebenarnya peranan guru dalam menumbuhkan nilai-nilai kepahlawanan sangat diperlukan agar semangat patriotisme kebangsaan selalu tertanam di jiwa. Menjadi hal yang sangat mengecewakan jika suatu bangsa tidak bisa menghargai jasa para pahlawannya apa lagi seorang guru.

Setiap kali kita mendengar Hari Pahlawan maka yang teringat adalah nama-nama pahlawan dan upacara hari pahlawan, dua hal tersebut yang terbisaa kita lakukan dan rasakan tiap tahun. Sebenarnya tidak hanya itu saja melainkan banyak hal yang harus kita lakukan dai pada sekedar upacara dan mengingat nama-nama pahlawan, sebagai seorang guru memberikan motivasi kepada anak, menumbuhkan semangat belajar, memberikan contoh keteladanan tentang moral guru / pendidik, serta berdisiplin berbagai hal itu sudah merupakan sebuah perjuangan dalam rangka menanamkan jiwa kepahlawanan pada guru.

Menciptakan optimisme perjuangan masa depan sangat diperlukan oleh seorang guru dalam rangka menjalankan profesionalisme guru dalam kiprahnya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga semangat 10 Nopember dalam rangka menciptakan semangat kebangsaan dan cinta tanah air selalu terjaga. Sehingga guru dalam falsafah Jawa GURU adalah “Digugu lan ditiru” artinya dipatuhi dan diikuti akan senantiasa melekat dalam hati seluruh komponen masyarakat, digugu berarti dipatuhi semua perintahnya dan ditiru karena guru sebagai suritauladan yang baik. Untuk itu moralitas guru sebagai pendidik, pengajar maupun pelatih mampu memberikan perubahan kearah yang lebih baik.

Betapa besar dan penting peran guru dalam rangka menciptakan optimisme kepahlawanan tergantung sejauh mana guru tersebut memiliki jiwa kepahlawanan, menanamkan hal yang baik tentu membutuhkan proses yang tidak sebentar, memang perubahan juga tidak bisa dinikmati saat itu melainkan diwaktu yang akan dating.

Pahlawan dengan semangat patriotimenya mampu mengalahkan segala bentuk penindasan, untuk itu semangat patriotisme itu perlu kita tanamkan kepada seluruh guru dalam rangka menumbuhkan jiwa, rasa memiliki serta cinta tanah air dan bangsa. Berawal dari sebuah komitmen untuk mengeyahkan segala bentuk penindasan, para pahlawan kita berjuang untuk kebebasan bangsa dan Negara, baik dari penindasan ekonomi, social, ekonomi, budaya pertahanan dan keamanan.

Semangat dan jiwa kepahlawanan itulah yang seharusnya menjadi modal besar para guru untuk berjuang mencerdaskan penerus generasi bangsa, karena kondisi saat ini bukan perjuangan mengangkat senjata melainkan perjuangan untuk mengubah kondisi bangsa dan Negara melalui pendidikan. Kontribusi gurulah yang bisa kita harapkan untuk membawa perubahan semua prilaku manusia dari kondisi primitive kearah modern, sehingga makna peringatan 10 Nopember (hari pahlawan) akan senantiasa tertanam di jiwa-jiwa setiap guru. Untuk itu marilah bersama-sama kita menunggu komitmen guru untuk membawa perubahan.

Tidak ada komentar: