Hiruk-pikuk orang tua yang ingin mendaftarkan anak-anaknya sekolah ke TK, SD, SMP, SMA dan PERGURUAN TINGGI terlihat sangat ramai, namun mungkin kita sering melupakan sebenarnya apa tujuan orang tua menyekolahkan anaknya ?, ingin menjadi pinter ?, Ingin jaga gengsi ?, atau hanya ingin ikut meramaikan saja?, yang pasti sih kalo di tanya langsung ya jawabnya "ingin anaknya menjadi PINTAR". Mungkin itulah tujuan yang harus selalu kita tanamkan kepada diri kita sebagai orang tua maupun kepada anak-anak kita.
Untuk bersekolah tidaklah gratis, butuh biaya yang sangat besar dari biaya untuk perlengkapan mendaftar, biaya untuk persiapan masuk sekolah seperti membeli alat tulis, buku tulis, baju seragam, tas, sepatu, dll belum juga mempersiapkan ketika anak sudah mulai masuk sekolah (transport), mungkin juga orang tua yang harus menyiapkan uang jajan untuk mereka.
Kebijakan pemerintah melalui sekolah gratis perlu dipertanyakan, benarkah sekolah itu gratis ?, ternyata yang menjadi masalah orang tua tidak menyekolahkan anaknya sebenarnya tidaklah karena harus bayar biaya sekolah 10.000 atau 50.000, tetapi biaya untuk kebutuhan bersekolah yang tidak bisa mereka penuhi, contoh yang konkret saja, ketika murid harus bersekolah dengan 2 x naik angkot PP dengan sekali jalan 1.000 maka orang tua harus mengeluarkan biaya transport 25 hari sekolah adalah 50.000 belum kebutuhan yang lain yang pastinya tidak sedikit.
Namun apapun kebijakan pemerintah patut kita memberikan dukungan dan apresiasi selama itu memberikan keberpihakan kepada rakyat, untuk itu pendidikan yang sangat mahal ini perlu kita perbaiki bersama dengan mensinergikan semua komponen pendidikan agar keberhasilan dicapai secara bersama-sama. Karena keberhasilan pendidikan diperlukan campur tangan berbagai pihak, baik pemerintah, guru, masyarakat dan orang tua.
Untuk bersekolah tidaklah gratis, butuh biaya yang sangat besar dari biaya untuk perlengkapan mendaftar, biaya untuk persiapan masuk sekolah seperti membeli alat tulis, buku tulis, baju seragam, tas, sepatu, dll belum juga mempersiapkan ketika anak sudah mulai masuk sekolah (transport), mungkin juga orang tua yang harus menyiapkan uang jajan untuk mereka.
Kebijakan pemerintah melalui sekolah gratis perlu dipertanyakan, benarkah sekolah itu gratis ?, ternyata yang menjadi masalah orang tua tidak menyekolahkan anaknya sebenarnya tidaklah karena harus bayar biaya sekolah 10.000 atau 50.000, tetapi biaya untuk kebutuhan bersekolah yang tidak bisa mereka penuhi, contoh yang konkret saja, ketika murid harus bersekolah dengan 2 x naik angkot PP dengan sekali jalan 1.000 maka orang tua harus mengeluarkan biaya transport 25 hari sekolah adalah 50.000 belum kebutuhan yang lain yang pastinya tidak sedikit.
Namun apapun kebijakan pemerintah patut kita memberikan dukungan dan apresiasi selama itu memberikan keberpihakan kepada rakyat, untuk itu pendidikan yang sangat mahal ini perlu kita perbaiki bersama dengan mensinergikan semua komponen pendidikan agar keberhasilan dicapai secara bersama-sama. Karena keberhasilan pendidikan diperlukan campur tangan berbagai pihak, baik pemerintah, guru, masyarakat dan orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar